Blog tentang cerita dongeng anak-anak, cerita pendek (cerpen) remaja - dewasa, dan penulis cerita terkemuka di dunia.

Kamis, 21 Februari 2013

Bangau Si Kaki Panjang

+Cerita Anak

Jaman dahulu kala Bangau tidak mempunyai kaki yang panjang sekarang. Tetapi hanya memiliki kaki yang pendek sekali. Sehingga ketika ia berjalan, Bebek pasti menertawainya. Karena Bangau, yang suka sekali menaikkan dagunya setengah sentimeter (alias angkuh) itu, terlihat jelek sekali dengan kaki pendek. Apalagi lehernya panjang sekali, begitu sebut Bebek mengomentari fisik Bangau.

Hingga di suatu pagi Bangau berada di tepi sungai. Ia sedang kebingungan mencari akal untuk menangkap ikan-ikan. Padahal ikan-ikan besar berada di tengah-tengah sungai, sedang ikan-ikan kecil memang berada di pinggir sungai. Kebingungan ini dipicu oleh Bebek, yang pernah menantangnya adu cepat siapa yang bisa mendapatkan ikan besar paling banyak dialah yang terhebat. Bangau yang angkuh tidak mau kalah dari Bebek yang jahil. Beruntung Bebek dikaruniai kaki yang berselaput sehingga dia bisa berenang kesana kemari dengan leluasa. Sedangkan Bangau hanya kaki pendek yang tak berselaput, jadi dia tak mungkin kemana-mana selain hanya ada di pinggir sungai saja menangkap ikan-ikan kecil.

Alhasil bebek tertawa-tawa saja melihat tingkah Bangau itu. Itu begitu sibuknya berenang ke sana ke mari meledek Bangau. Hampir saja Bangau kalah dalam pertandingan melawan Bebek. Tapi tiba-tiba seorang peri baik hati datang menghampiri Bangau. Bangau pun terkejut melihat kedatangan peri cantik itu. Tapi peri cantik itu berkata, “jangan takut, aku takkan melukaimu, justru aku ingin membantumu.”

Bangau pun urung menjadi takut lagi. Ia tahu peri itu memiliki hati yang baik, maka ia menceritakan apa yang sedang dialaminya. “Iya karena mulut besarku, aku selalu berada di dalam masalah.”

“Baiklah Bangau manis, kali ini aku akan membantumu,” ujar Peri cantik sambil tersenyum. Bangau senang mendengarnya. Tapi ia bingung apa yang akan dibantu oleh Peri cantik, maka ia pun bertanya, “Peri cantik, apa yang akan kau bantu kepadaku?”

“Hmm, kau tidak bisa berenang kan? Baiklah, aku akan mengubah kedua kakimu menjadi tinggi, supaya bisa seimbang dengan keadaan tubuhmu. Kau akan terlihat cantik dan anggun.”

“Benarkah?”

“Tentu saja.” Sekejap kemudian ibu peri mengayunkan tongkat magicnya. Seketika itu pula kedua kaki Bangau memanjang. “Dengan kakimu yang sekarang, kau akan bisa berjalan ke tengah-tengah sungai tanpa berenang sekalipun.”

“Oh, terima kasih banyak ibu peri.” Lalu ibu peri segera menghilang. Bangau pun segera mencoba kedua kaki barunya. Ia langsung berjalan ke tengah sungai, di mana Bebek tengah asik berenang dan memakan ikan-ikan besar.

Bebek bingung melihat kedatangan Bangau yang tiba-tiba. “Hei, bagaimana kau bisa kemari?” tanya Bebek.

“Dengan ini.” Jawab Bangau sambil menunjuk ke arah kedua kakinya, “mulai sekarang ayo kita balapan makan ikan sebanyak-banyaknya.”

Balapan makan ikan itu dimenangkan oleh Bangau. Terbukti Bangau lebih hebat daripada Bebek. Sejak hari itu, Bebek tak berani lagi pada Bangau. Bangau pun jadi menghormati Bebek.

Akhirnya si angkuh Bangau ikut-ikutan juga gayanya si Bebek.

0 $type={blogger}:

Posting Komentar