Blog tentang cerita dongeng anak-anak, cerita pendek (cerpen) remaja - dewasa, dan penulis cerita terkemuka di dunia.

Jumat, 15 Februari 2013

Cerita Rubah Jahat

+Cerita Anak

Zaman dahulu kala ada seekor Beruang Madu yang hidup berbahagia di hutan. Ia tinggal sendirian di dalam rumahnya yang kecil dan sangat menyukai madu. Suatu hari rumah pak Beruang Madu didatangi oleh seekor Rubah jahat.

Waktu datang ke rumah pak Beruang Madu, ia mengetuk keras-keras pintu rumahnya sambil berpura-pura kesakitan. Pak Beruang Madu yang kebetulan berada di dalam rumah segera membukakan pintunya. Lalu betapa terkejutnya dia waktu melihat ada Rubah terluka di depan rumahnya. Pak Beruang merasa iba melihat Rubah yang terluka, lalu ia bertanya, “Ada apa denganmu?”

Rubah kemudian menjawab pertanyaan pak Beruang Madu. “Oh aku benar-benar Rubah yang malang,” katanya berpura-pura, “ketika aku sedang berjalan-jalan di hutan aku telah terperangkap oleh jebakan para pemburu liar hingga aku terluka begini. Dengan keberuntungan saja aku berhasil melepaskan diriku dari jebakan itu.”

“Malang benar nasibmu,” kata pak Beruang Madu, “akan kurawat luka-lukamu.” Kemudian pak Beruang Madu membawa Rubah yang dalam kondisi terluka itu masuk ke dalam rumahnya. Dan demikianlah pak Rubah berhasil masuk ke dalam rumah pak Beruang Madu. Sambil menyeringai kegirangan, ia berkata dalam hatinya, “aku berhasil mengelabui beruang bodoh ini.”

Pak Beruang Madu dengan sangat hati-hati merawat luka-luka Rubah. Setelah selesai membalut beberapa luka, pak Beruang Madu segera berpamitan. Ia hendak berangkat mencari madu-madu untuk persediaan.

“Istirahatlah dulu di tempat tidurku Rubah sampai luka-lukamu membaik. Aku akan pergi dulu menemui harimau.”

“Baiklah,” ujar Rubah sambil berbaring di tempat tidur. Lalu tak beberapa kemudian, ketika pak Beruang Madu telah pergi, Rubah segera menunjukkan sifat aslinya, ia melepaskan segala balutan perban yang menempel di tubuhnya dan kembali menjadi sehat. Setelah itu ia keluarkan kantung yang terbuat dari kain. Dengan sangat cepat, ia curi semua madu milik pak Beruang Madu. Setelah mencuri seluruh madu milik pak Beruang Madu, Rubah segera pergi meninggalkan rumah pak Beruang Madu dalam keadaan kosong.

Beberapa waktu kemudian pak Beruang Madu pulang dan ia bergegas menemui Rubah. Tetapi ketika pak Beruang Madu membuka pintu kamar tidurnya, ternyata kamarnya sudah dalam keadaan kosong melompong. Kemudian pak Beruang Madu mencari-cari dimana Rubah, dipanggil-panggilnya, tetapi Rubah tak juga ada. Dan betapa terkejutnya pak Beruang Madu, ketika ia mengetahui seluruh persediaan madu miliknya hilang. Kemudian ia tersadar bahwa madu-madunya sudah dicuri oleh pak Rubah. Ia pun menggeram, “dasar rubah sialan!”

***

Dan di suatu sudut hutan lainnya, Rubah tersenyum penuh kemenangan karena telah berhasil mencuri madu-madu milik pak Beruang Madu. “Hahaha, ini kemenanganku yang gilang gemilang,” katanya, “mudah sekali aku mengelabuinya.”

Tepat ketika ia berucap seperti itu, kakinya langsung tersangkut tali yang melingkar di tanah. Tali itu adalah tali jebakan yang sengaja dipasang oleh para pemburu untuk menangkap hewan-hewan buruan. Tali tersebut langsung mengikat kuat kaki Rubah dan menariknya ke atas, membuat Rubah tergantung terbalik. Rubah pun berteriak-teriak minta untuk dilepaskan, tapi tak ada yang mendengarkan. Para pemburu liar yang dari tadi bersembunyi di balik semak belukar kemudian keluar. Mereka berunding menentukan siapa yang akan menembak mati Rubah. Ketika telah diputuskan siapa yang akan menembak mati Rubah, dengan cepat salah seorang dari mereka mengarahkan senapannya ke tubuh Rubah. Dor...satu kali saja tembakan membuat Rubah mati. Setelah mati ia diturunkan oleh para pemburu itu, kemudian diseret dan dikuliti. Sedangkan madu-madu milik pak Beruang Madu tercecer di dalam hutan begitu saja.

Siapa menanam. Ia menuai...

0 $type={blogger}:

Posting Komentar