Blog tentang cerita dongeng anak-anak, cerita pendek (cerpen) remaja - dewasa, dan penulis cerita terkemuka di dunia.

Senin, 11 Februari 2013

Monyet dan Kepiting

Anonim

Suatu hari ada seekor Monyet yang berjalan terhuyung-huyung kelaparan. Monyet itu sedang mencari sesuatu yang bisa dimakan. Akhirnya  Monyet menemukan biji pohon kesemek. Karena terlalu kecil, Monyet itu tidak memakannya.

Tiba-tiba ada sebuah nasi kepal yang berjalan sendiri. Ternyata nasi kepal itu dibawa oleh seekor Kepiting. Karena nasinya besar, sosok Kepiting itu tidak kelihatan. Monyet yang melihat nasi kepal itu kaget. Monyet bermaksud memakan nasi kepal itu, tapi Kepiting tidak mengizinkan.

Monyet bermaksud menukarkan biji pohon kesemeknya dengan nasi kepal milik Kepiting. Monyet berkata bohong kepada Kepiting bahwa biji pohon kesemek tersebut apabila ditanam akan segera tumbuh menjadi pohon dan berbuah banyak. Akhirnya Kepiting setuju dengan pertukaran itu. Setelah Kepiting pergi, Monyet tertawa karena berhasil menipu Kepiting dan mendapatkan nasi kepal.

Setelah sampai di rumah, Kepiting menceritakan kepada anak-anaknya tentang biji pohon kesemek itu. Mereka menanamnya. Karena tidak sabaran, Kepiting menyanyikan lagu: ”Segeralah jadi pohon, dan berbuahlah, kalau tidak akan kutebang!”. Ternyata dalam sekejap biji itu telah menjadi pohon kesemek dan berbuah banyak. Mereka sangat senang.

Kepiting bermaksud memetik buah, tapi karena pohonnya tinggi dan tidak bisa memanjat, Kepiting tidak bisa memetik buah itu. Monyet yang sedang bersembunyi di dekat mereka menawarkan diri untuk memetik buah. Monyet dengan mudahnya naik ke atas pohon. Tapi di atas pohon Monyet memakan buah itu sendirian dan tidak mau berbagi dengan para Kepiting. Karena para Kepiting terus meminta, Monyet melempar buah kesemek ke punggung Kepiting. Kepiting sakit, tangannya diperban.

Mendengar Kepiting sakit, tiga orang temannya datang menjenguk. Mereka adalah Si Lebah, Si Kastanyet dan Si Lesung. Setelah mendengar alasan Kepiting sakit, mereka bermaksud membalas perbuatan Monyet.

Mereka bertiga datang ke rumah si Monyet saat rumahnya kosong dan mereka bersembunyi di sana. Saat Monyet pulang ke rumah, Si Kastanyet menusuk pantat Monyet dengan pedang. Lalu lebah menusuknya lagi dengan tombak dan terakhir, si Lesung yang bertubuh besar menindihnya.

Kepiting datang ke rumah Monyet. Monyet minta maaf kepada Kepiting. Kepiting memaafkan Monyet. Mulai saat itu Monyet membantu mereka semua memetik buah kesemek. Mereka semua hidup dengan saling kerjasama.

Hidup rukun jauh lebih keren daripada hidup curang.

***

Dongeng Monyet dan Kepiting aslinya berasal dari cerita rakyat Jepang yang berjudul Saru Ni Kabashi.

0 $type={blogger}:

Posting Komentar