Blog tentang cerita dongeng anak-anak, cerita pendek (cerpen) remaja - dewasa, dan penulis cerita terkemuka di dunia.

Jumat, 15 Maret 2013

Pluny dan Matilda

Cerita anak ini Akoh buat sekitar tahun 2007-2008. Karena niat awalnya, ingin Akoh membukukan cerita anak ini. Tapi, karena tidak ada penerbit yang mau alias menolaknya, jadi Akoh posting saja disini. Soal isi dari cerita anak berjudul Pluny dan Matilda ini, silakan dibaca saja ya… ^^

Cerita anak, dongeng anak, cerita anak sd, enyd blyton, kumpulan cerita anak, cerita anak anak, cerita dongeng anak

Alkisah hiduplah seekor anjing bernama Pluny bersama majikan perempuannya bernama Matilda. Karena Matilda tidak bisa melihat dan hidup sendirian tanpa ditemani siapapun, keberadaan Pluny sangat berharga sekali baginya. Kedua makhluk tersebut sudah bersahabat lama sekali. Pluny selalu menjadi mata bagi Matilda apabila dia sedang keluar dari rumahnya. Oleh karena itu Matilda selalu mengajak Pluny apabila ia pergi. Pluny sangat senang memiliki majikan yang demikian baik. Sehingga Pluny rela menjadi mata untuk Matilda yang buta. Hubungan mereka pun semakin erat.

Hingga suatu hari, ketika mereka sedang berjalan di tengah hutan, tiga serigala hutan tengah menghadang keduanya. Matilda gusar karena tidak bisa berbuat apa-apa. Namun tidak bagi Pluny. Ia siap menerkam siapapun yang berani menyerang majikannya.

“Hei, anjing bodoh, serahkan majikanmu untuk kami, karena dia merupakan makanan utama kami,” kata salah satu dari tiga serigala yang menghadang Matilda dan Pluny.

“Kalian takkan mendapatkannya selama aku masih ada di sini!” Jawab Pluny dengan tegas.

“Hohoho...kita sebut dengan paksa saja!” kata seekor serigala yang lain.

“Baik, jika itu mau, kalian.”

Tak berapa lama kemudian terjadilah perkelahian yang sengit di antara Pluny dan tiga serigala hutan. Begitu sengitnya perkelahian tersebut, sampai-sampai suara perkelahian itu membuat ciut hati Matilda. Ia mundur beberapa langkah untuk menghindar dari serangan yang mungkin saja datang mendadak kepadanya. Ia pun meraba-raba, namun sayangnya kakinya terantuk akar pohon yang besar. Matilda tersungkur.

Seekor serigala yang tidak berkelahi bersama kedua rekannya, mendekati Matilda yang ketakutan setengah mati. Ia siap menerkamnya. Namun tiba-tiba Pluny datang tepat pada waktunya, dan menabrak tubuh serigala tersebut. Sebentar kemudian ketiga serigala tersebut lari tunggang langgang kalah oleh Pluny. Meskipun berhasil memenangkan perkelahian tadi, namun kondisi Pluny terluka parah. Matilda pun segera mendekam anjing kesayangannya. Tak berapa kemudian Pluny mati.

Matilda menangis keras. Airmatanya meleleh keluar. Secara ajaib pula, airmata yang meleleh dari kedua mata Matilda menyembuhkan kedua matanya yang buta. Ia jadi bisa melihat. Akan tetapi yang pertama kali dilihatnya bukanlah seekor anjing kesayangannya, melainkan seorang peri yang sangat cantik yang berkilau-kilauan karena tubuh peri itu diselimuti cahaya. Matilda menjadi kaget.

“Jangan takut Matilda yang baik hati,” kata peri tersebut sambil tersenyum manis, “aku adalah jelmaan Pluny.”

Seakan-akan tak percaya dengan apa yang tengah dilihatnya. Matilda mengucek matanya. “Benarkah kamu Plunyku?” Peri cantik itu mengangguk-angguk.

“Sekarang tugasku selesai, sudah saatnya aku pergi ke tempat asalku. Janganlah kau bersedih ya.” Setelah tersenyum penuh arti peri cantik jelmaan Pluny segera menghilang.

“Aku takkan menangis lagi,” kata Matilda sambil menangis lebih keras.

Sejak saat itu, Matilda tidak pernah bersedih lagi, sekarang ia bisa melanjutkan hidupnya tanpa bantuan dan mengandalkan siapapun. Dia pun masih teringat pada Pluny yang sudah menjadi bagian dari hidupnya yang takkan pernah hilang dari ingatannya. Pluny telah menjadi gugusan bintang-bintang di langit. Apabila malam telah tiba ia selalu melihat bintang yang berbentuk mirip Pluny, anjing kesayangannya.

15 $type={blogger}:

  1. Hmmm mungkin kurangnya di pesan moralnya sayang ^^

    BalasHapus
  2. cerita yang menarik sob, terima kasih telah berkunjung

    BalasHapus
  3. @Dweedy >> Iya ya, kurang pesan moralnya. Pantes penerbit nggak mau nerbitin ^^. Nggak apa-apa, besok Akoh tulis yang lebih baik lagi.

    @Media >> ya, menjalin pertemanan memang sangat baik sesama blogger. terimakasih sudah dikunbal ya. Akoh tersanjung ^^

    BalasHapus
  4. hmm,, lebih menarik lagi klo ada gambar geraknya sob. mungkin lebih menghidupkan lagi. yaa minimal gambarnya warna warni gtu

    #opini saja

    BalasHapus
  5. Tapi kamu keren lohKoh, ternyata kamu pintar nulis :)

    BalasHapus
  6. @guntaraaje >> kemarin nyari gambar yang sesuai sama karakter cerita cuma ini. Karena Akoh nggak bisa edit, so tampilannya beginilah.

    @Marchia >> makasih ^^. Kamu juga lho Kak, tulisan diblogmu bagus2 juga. Akoh bacanya jadi kesengsem

    BalasHapus
  7. thanks 4 visit my blog....
    Semoga dapat memberi inspirasi

    BalasHapus
  8. @Dewi >> you're welcome :)

    @Galang >> Backlink apa ya Bang? Akoh nggak ngeh nih.

    BalasHapus
  9. wah saya harus follow blog ini nih..
    biar bisa buat bahan ngobrol sama anak-anak, hehe
    siip banget

    BalasHapus
  10. @Zachflazz >> makasih Pak Zach ^^

    BalasHapus
  11. Asyik juga ceritanya. Saya juga penggemar dongeng atau cerita anak anak. Yang sering saya kagumi dan membuat terharu adalah saat saya membaca dongeng "Gadis penjual korek api" yang sangat terkenal itu.

    BalasHapus
  12. @Asep >> Wah, itu memang cerita klasik yang sangat mengharu-birukan.

    BalasHapus
  13. mungkin kalau menurut saya kekurangannya terletak pada kebingungan saya mengapa perinya baru berubah dan menolong matilda pada saat keadaannya seperti itu kenapa gak dari dulu aja???

    mungkin menurut saya akan lebih baik jika akoh bisa nambahin alasan kenapa perinya itu berubah jd anjing.

    misalnya:
    perinya itu sedang menjalani hukuman dari ratu peri, makanya dia dirubah jadi binatang dan hukumannya baru bisa di cabut oleh ratu peri jika dia sudah bisa membuktikan bahwa dia adalah peri yg baik dan bisa menjadi sahabat bagi manusia, dan di karenakan si ratu peri melihat perjuangan si peri melindungi matilda (sahabatnya) di hutan itulah sang ratu peri pun mencabut hukuman si peri, dan sebagai tanda terima kasih karena sudah menjadi sahabatx di bumi si peri pun menyembuhkan mata matilda.

    yg di atas itu cuman sran dari saya pribadi aja dan untuk itu saya meminta maaf mungkin kesannya sok menggurui padahal saya sama sekali bukanlah orang yg pandai mengarang berbeda dari anda, ini cuman cara saya menunjukkan appresiasi sya terhadap karya-karya anak bangsa ( seperti cerita dari agan ini ) tp toh saya kan cuman mau nyumbang ide dikit hehehe... gak papakan?? tp over all ceritanya menurut saya bagus jg, izin copas dulu ya abis ada kakak sya yg udah punya adek balita umur 4 tahun mungkin ini bisa jd cerita buat dia tuh ngeboboin si dedek.

    BalasHapus
  14. @Kunio >> Agan??? Akoh sudah imut gini disebut Agan? Hohoho... Copas aja sebelum copas itu dilarang.

    BalasHapus