Blog tentang cerita dongeng anak-anak, cerita pendek (cerpen) remaja - dewasa, dan penulis cerita terkemuka di dunia.

Selasa, 12 Mei 2015

Cerpen Anak - Pencuri Uang Mommy

Cerpen Anak – “Amang nggak boong, Mom! Amang nggak ngambil duit itu. Salah Mommy sendiri meletakkan duit di atas kulkas yang terbuka,” sahut Amang waktu ditanyai Mommy soal duitnya yang sering hilang belakangan ini.

“Habis siapa lagi kalau bukan kamu?” sahut Mommy, “Di rumah ini hanya ada Mommy, Daddy, Mbok Rani, sama kamu.”

“Tanyakan saja pada mereka berdua, siapa tahu mereka tahu.”

Mommy tidak menggubris ucapan Amang, sibuk menghitung uangnya. Meskipun uang itu tidak besar jumlahnya, karena hanya receh, tetap saja kalau hilang setiap hari hasilnya lumayan banyak juga bila dikalikan tiga puluh hari. “Sepertinya, ada pencuri masuk ke rumah ini,” sindir Mommy pada Amang.

Amang yang tidak ngeh ucapan Mommy malah bertanya, “Kalau emang ada pencuri masuk, kenapa yang diambil hanya uang receh?”

Mommy mengimbuhi, “Pencurinya bukan orang luar, tapi orang dalam. Mommy yakin nggak lama lagi itu pencuri bakalan tertangkap.” Setelah mengucapkan hal tersebut, Mommy pergi meninggalkan Amang yang sudah ngeh. Amang bingung harus bagaimana menjelaskannya pada Mommy. Dia terpikirkan untuk menangkap pencuri itu, hanya saja bagaimana caranya?

***

Besoknya, Amang buru-buru ke dapur ketika mendengar suara Mommy teriak-teriak. “Ini nggak bisa dibiarkan. Mommy paling nggak suka ya kalau ada yang nggak jujur di rumah ini, terlebih soal mengambil uang tanpa izin!”

Daddy coba menasihati Mommy kalau hal tersebut tidak perlu diributkan, sebab duit yang hilang juga tidak seberapa. Mommy menegaskan, “Yang jadi soal bukan jumlahnya! Ini soal kejujuran Dad! Mungkin awalnya hanya dua ribu atau tiga ribu. Tapi kalau dibiarkan dia akan mengambil jutaan.”

Daddy menghela napas, tak bisa berbuat apa-apa. Begitulah Mommy. Tak seorang pun mampu mematahkan argumennya kalau sedang emosi tinggi.

***

Cerpen Anak - Pencuri Uang Mommy

Malamnya, Amang belum bisa tidur. Dia masih berpikir siapa orang yang telah mengambil duitnya Mommy? Andai benar pelakunya orang dalam, hanya ada dua kemungkinan: Daddy atau Mbok Rani.

Di tengah-tengah kebingungan Amang menebak-nebak siapa pencurinya, tiba-tiba dari ruang tengah terdengar suara mencurigakan. Baru ingin mencari tahu, terdengar suara gelas jatuh. Pyarrr!!!

Amang keluar kamar dan menyalakan lampu. Seekor tikus terlihat meloncat dari atas kulkas menuju dapur. Selembar duit pecahan dua ribuan teronggok di lantai. Amang tersenyum, menyadari bahwa tikus itulah yang sudah mencuri uang recehan Mommy. Pas mengambilnya, Mommy membuka pintu kamar. Dia menuduh Amang-lah pelakunya, membuktikan kecurigaannya sebelumnya.

Amang berniat menjelaskan, tapi Mommy buru-buru kamar, tidak mau mendengar penjelasan apapun. Amang bingung dan masuk kamar, memikirkan cara menjelaskan duduk perkaranya.

Amang berpikir untuk menangkap tikus itu untuk memaksanya berkata benar. Tentu saja, itu mustahil. Dia akhirnya memutuskan untuk mencari lobang tikus di dapur. Siapa tahu duit rampasan itu ada di dalamnya.

***

Di dapur, Amang memeriksa daerah-daerah yang jarang disentuh manusia. Mbok Rani heran apa yang dilakukan Amang di dapur. Amang diam dan terus membongkar-bongkar beberapa titik. Waktu Amang melongok ke sudut lemari, seekor tikus tiba-tiba meloncat.

Mbok Rani menjerit ketakutan. Amang mengejar-ngejarnya, begitu berhasil menangkapnya, segera dibanting tikus itu ke lantai. Matilah seketika.

Mommy yang mendengar suara ribut-ribut di dapur langsung datang. Dia bertanya, “Ada apa sih ribut-ribut di dapur?”

Amang memperlihatkan tikus mati di lantai yang baru mau dibersihkannya. “Nih, tikus pencuri uang Mommy! Aku berhasil menangkapnya. Kuserahin sama Mommy nih.” Mommy sontak menjerit, bersembunyi di balik punggung Daddy. Dia minta Amang membuangnya.

“Sebelumnya, Mommy lihat dulu nih pojokan lemari, itu duit Mommy ada di sana,” tunjuk Amang. Di pojok lemari yang ditunjukkan Amang memang banyak terdapat duit receh kumal dan sobek-sobek. Mommy melongok sambil menutup hidung.

Kini terjawab siapa pencuri uang Mommy. Amang tersenyum puas bisa memecahkan masalahnya, sehingga namanya menjadi bersih kembali. Mommy minta maaf telah salah menuduh Amang sebelumnya.

Cerpen Anak ini ditulis oleh ceritanakecil.blogspot.com. Baca juga kumpulan cerpen anak lainnya di label Cerpen.

0 $type={blogger}:

Posting Komentar