Blog tentang cerita dongeng anak-anak, cerita pendek (cerpen) remaja - dewasa, dan penulis cerita terkemuka di dunia.

Jumat, 15 Mei 2015

Sinopsis L.U.V Collage Episode 1

Silakan baca juga [INDEKS] sinopsis drama L.U.V Collage.

Sinopsis Drama L.U.V Collage Episode 1

Sinopsis L.U.V Collage Episode 1 Sinopsis L.U.V Collage Episode 1

Sinopsis drama L.U.V Collage Episode 1 – Di dalam pesawat Ailing membaca pesan Minguk, yang mengatakan: "Ailing, selamat datang di Korea. Jadwal kita padat. Kuharap kita bisa bekerja sama dengan baik dan cepat, meski itu sulit."

Ailing menduga Minguk adalah tipe pria keras kepala yang sulit dikendalikan. Daripada bete, dia membuka-buka foto di laptopnya. Tampak foto Myungdong dan Dongdaemoon, yang ingin sekali dikunjunginya.

Seorang pramugari menawari Ailing makan. Menu yang ditawarkan adalah nasi-ikan atau bibimbab? Ailing memilih bibimbab. Sepertinya dia menyukai Korea dan budayanya.

Ailing adalah wartawan di perusahaan media cabang Cina. Dia selalu bepergian keliling dunia. Kali ini, dia ditugaskan ke Korea untuk meliput budaya Korea. Dia akan ditandemkan oleh Kim Minguk, seorang juru kamera dari perusahaaan sama cabang Korea.

Demi mengusir rasa bosan menunggu Ailing datang, Minguk melihat-lihat hasil jepretan mata kameranya. Ketika merasa jadwal landing sudah lewat, Minguk coba menghubungi Ailing. Eh, Ailing muncul di depan hidungnya.

Minguk mendekati Ailing dan menyapanya dengan menyenggol Ailing, sehingga Ailing terkejut. Setelah perkenalkan diri yang singkat dan aneh, Minguk mengajak Ailing liputan dan bicaranya sambil jalan.

Di tkp, mereka bagi tugas: Ailing mewawancarai narasumber dan model pencicip makanan, sedangkan Minguk menjadi juru kameranya.

Tidak lama, mereka mengambil istirahat. Di saat itu, Minguk menanyakan apakah tkp tempat mereka liputan bisa dimasukkan ke dalam artikel pilihan. Ailing berseloroh kalau tempat yang mereka datang memang bagus. Tapi dia tidak berpikir akan menjadikannya artikel pilihan, sebab penulis yang menulis budaya Korea tradisional sudah seabrek.

Ketika Minguk bertanya budaya Korea bagaimana yang cocok dijadikan artikel pilihan, sambil ngeloyor pergi Ailing menjawab ingin menulis budaya Korea modern.

Di dalam mobil, Ailing melihat foto-foto yang Minguk ambil. Minguk berpikir Ailing sedang memilih foto untuk artikelnya tanpa berdiskusi dengannya. Dia mencemooh kalau Ailing pasti wanita yang sulit diajak bekerja sama.

Ailing menguap, merasakan kakinya pegal karena belum istirahat setibanya di Korea. Dia melihat Myungdong, dan membatin akan segera ke sana setelah urusan pekerjaan diselesaikan. Dia kemudian meminta Minguk membawanya ke hotel yang telah dibookingnya.

Minguk tidak setuju. Dia mengajak Ailing berdiskusi, memutuskan topik apa yang mau dijadikan bahan tulisan. Ailing merajuk, menjelaskan pada Mingguk soal kakinya yang sakit. Minguk mengalah.

Sesampainya di sana, rupanya Ailing salah booking. Kamar yang dipesan diperuntukkan bulan depan, bukan malam ini. Terpaksa Ailing pindah hotel. Dia minta Minguk mengantarkannya.

Ailing coba menghubungi hotel lainnya, tapi semuanya mengatakan penuh. Minguk menawari Ailing menginap di rumahnya. Meskipun canggung, Ailing mau - tak ada pilihan lain.

Setibanya di depan rumah Minguk, Ailing bilang bahwa hal ini tak seharusnya dilakukan. Dia membatin kalau pria Korea kolot, dan bertanya-tanya apa yang ada di pikirannya Minguk?

Minguk yang tidak ngeh maksud ucapan Ailing terlihat acuh. Dia membawakan koper Ailing masuk ke dalam gerbang. Di belakang, Ailing mengekori Minguk, menyapu pandangan ke sekeliling rumah Minguk yang bergaya tradisional. Di dalam, Minguk memanggil Mamanya.

Rupanya keluarga Minguk sedang makan malam. Melihat daging panggang, Ailing memegangi perutnya yang lapar.

Mama menyapa Minguk, mengajaknya makan malam bersama. Di meja makan terdapat beberapa orang: Woori (Mamanya Minguk yang baik hati), Nara (adiknya Minguk yang sudah tiga kali menjajal ujian masuk perguruan tinggi dan bercita-cita menjadi idol), Victorr Garcia (mahasiswa bule tingkat akhir yang lebih suka Korea tapi tidak orang Korea), terakhir Papa Daehan (Papanya Minguk yang sulit mengekspresikan perasaan meski hatinya baik).

Ailing tahu sekarang Minguk tinggal bersama keluarganya. Dia kemudian menggeleng ketika ditanyai apa ada yang salah oleh Minguk, yang penasaran apa yang Ailing pikirkan tentang dirinya?

Minguk memperkenalkan Ailing pada orang rumah, bahwa Ailing adalah rekan sekerjanya yang berencana tinggal di Korea selama beberapa minggu. Victor memotong ucapan Minguk, langsung menggandeng Ailing ke meja makan. Habis Minguk ngomong mulu sih, xixixi. Papa meminta Minguk turut serta makan bersama.

Papa membungkus samgyupsal (daging panggang plus nasi dibalut sayur atau selada) dan menyuapi Ailing. Sesaat Ailing menatap Minguk, seolah minta persetujuan. Ketika Minguk mengangguk, Ailing menerima suapan tersebut. Tampak dia sangat menikmati waktu mengunyah makanannya.

Mama lantas bertanya apakah Victor menikmati makanan buatannya? Tentu saja Victor mengiyakan. Bahkan, dia menggoda Mama dengan mengatakan tak seorang pun yang mampu mengerti soal makanan dibandingkan Mamanya Minguk. Besar deh kepala Mama. Mereka tertawa-tawa.

Selesai makan, Mama menyuruh mereka semua untuk segera tidur. Karena sudah mengantuk, dia masuk lebih dulu ke kamar. Papa mengekor beberapa saat kemudian.

Tapi tentu saja mereka tidak mendengar perintah Mama. Victor mengeluarkan makguli untuk babak berikutnya. Ailing mendapat tuangan pertama. Biarpun baru kali pertama merasakannya, Ailing suka makguli dan memuji rasanya yang endes. Minguk terlihat tak senang dengan babak kedua makguli ini.

Nara membela. Untuk urusan kenikmatan minum seperti tak ada waktu untuk hari besok. Ailing sepakat dengan Nara. Sayangnya, Minguk bertindak seperti satpam kompleks. Dia menyuruh semua tidur karena harus bekerja keesokan harinya. Mendadak dia menyesal telah membawa Ailing ke rumahnya. Hahaha, penyesalan selalu datang terlambat kawan!

Di kamarnya, Ailing mendengus, setelah Minguk mengingatkannya untuk merapat besok jam 9 tepat.

Besoknya, Minguk memanggil Ailing, mengajaknya rapat. Karena tidak ingin ribut-ribut, dia memutuskan memanggil pakai HP. Ailing yang masih sebal tak mengangkatnya. Peduli setan, Minguk terus saja menelponnya seperti renternir mau menagih utang.

Pada akhirnya, Ailing keluar kamar di mana Minguk sudah menunggu di depan pintu. Bukan, bukan karena Ailing sudah siap merapat. Ailing keluar untuk mencak-mencak. Minguk kaget dibuatnya. Mereka pun bicara dalam bahasa Ibu masing-masing.

Minguk mengatakan dalam bahasa Korea, “Kau salah informasi. Aku nggak ngomong mau rapat kok.”

Ailing yang tidak mengerti bahasa Minguk itu mengatakan dalam bahasa Cina, “Kenapa kau memutuskan semuanya sewenak wudelmu? Sementara aku harus mengikuti keputusan itu? Moron!”

Setelah nge-nyap-nyap Minguk, Ailing mau masuk lagi ke dalam kamar, eh kakinya slip. Terpelesetlah dia. Beruntung Minguk sigap, menangkap Ailing tepat waktu. Wkwkwk

Bersambung ke sinopsis L.U.V Collage episode 2.

0 $type={blogger}:

Posting Komentar