Cerita fabel Kancil dan Buaya – Pada suatu hari, Kancil berjalan-jalan di tepi sungai untuk menghirup udara segar, menikmati hidup. Dia berjemur di bawah pohon rindang yang berdiri kokoh di seberang sungai.
Tiba-tiba, terdengar suara krucuk... krucuk... krucuk... Kancil merasakan perutnya sudah lapar. Dia ingin pergi ke kebun timun milik Pak Tani, yang terletak di seberang sungai.
Kancil berpikir selama beberapa saat, 'Bagaimana cara aku bisa sampai ke seberang sungai dengan selamat tanpa harus berenang ke dalam air!' Dia mendapatkan ide cerdik. Dipanggillah Buaya dengan iming-iming daging segar.
Seekor Buaya muncul dari dalam sungai. “Siapakah yang teriak-teriak, mengganggu tidurku saja?!”
“Hei Kancil, diamlah kau. Kumakan kau nanti!” tukas Buaya lain yang ikut muncul.
 |
| Ilustrasi cerita fabel Kancil dan Buaya. |
Melihat dua Buaya sudah datang, Kancil melonjak-lonjak kegirangan. Tapi, dia masih minta kedua Buaya itu untuk mengajak temannya yang lain. “Mana yang lainnya nih?” tanya Kancil, “Kalau hanya kalian masih sisa banyak daging yang mau kubagikan kepada kalian!”
Kedua Buaya itu pun pergi untuk memanggil teman-temannya. Begitu mereka semua datang, Kancil minta mereka semua untuk berjejer dari ujung ke ujung, supaya bisa dihitungnya.
“Oke, aku akan mulai menghitung!” pekik Kancil. Dia pun melompat ke punggung Buaya pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya, hingga sampai di seberang sungai. Begitu sampai, dia langsung pergi.
“Hai, Kancil, mana daging yang kau janjikan?” tanya Buaya. Kancil hanya mengedikkan bahunya sambil menyeringai nakal. Dia pergi ke Kebon Pak Tani di mana tersedia banyak mentimun.
Para Buaya itu hanya bisa berteriak, mengeluarkan suara yang menakutkan seluruh penghuni hutan lainnya. Mereka berjanji akan membalas perbuatan Kancil jika bertemu lagi.
Cerita Fabel Kancil dan Buaya ini akan berlanjut ke cerita fabel Kancil Mencuri Mentimun. Jangan lupa baca ya!
0 $type={blogger}:
Posting Komentar