Blog tentang cerita dongeng anak-anak, cerita pendek (cerpen) remaja - dewasa, dan penulis cerita terkemuka di dunia.

Selasa, 12 Maret 2013

Sisi Lain Enid Blyton, Si Penulis Cerita Anak

Artikel kali ini merupakan sebuah rekues dari seorang teman blogger bernama Cepy Hidayaturrahman yang meminta profil Enid Blyton, si penulis serial Lima Sekawan yang terkenal itu. Saat diminta menulis Enid Blyton, Akoh segera bekerja mencari data-data untuk kutuliskan. Hasilnya? Artikel dibawah ini. Tapi, Akoh merasa artikel ini belumlah sempurna, jadi kalau ada beberapa kekurangan semoga bisa disempurnakan oleh yang lain.

Sisi Lain Enid Blyton, Si Penulis Cerita Anak
Enid Blyton.

Mengetik, mengetik, mengetik, dan mengetik. Itulah rahasia Enid Blyton menelurkan 700 buku dan 10.000 cerita anak. Tentu dibubuhi sedikit imajinasi yang menambah kuat cita rasa cerita. Hingga, terlalu serius mengetik, ia seperti tenggelam dalam dunia imajinasi, menciptakan "dunianya" sendiri, yang gelap dan berliku.

Apakah itu bayangan teman-teman blogger sekalian pada sosok penulis yang karyanya hingga kini sudah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, termasuk bahasa Indonesia?

Tentu tidak.

Bagi seorang pembaca yang mengenal nama Enid Blyton lewat karyanya, seperti Lima Sekawan (Five Famous), pasti membayangkan penulis cerita anak satu ini memiliki sifat-sifat yang baik, keibuan, dan penuh kasih sayang. Ya, pada para pembaca ciliknya. Tapi pada suami dan anak-anaknya?

Enid Blyton lahir 11 Agustus 1897 di Lordship Lane 354, London, Inggris dari pasangan Thomas Carey Blyton (1870-1920) dan Theresa Mary Harrison Blyton (1874-1950). Ia tumbuh bukan dari keluarganya yang utuh. Ayahnya pergi setelah bertengkar hebat dengan ibunya, meninggalkan ia dan dua adiknya (Hanly - 1899-1983 dan Carey - 1902-1976). Tidak seperti kebanyakan anak lainnya, Enid tidak membenci ayahnya sekali dan bahkan memuja. Ia bahkan menyalahkan ibu atas kepergian sang ayah. Perasaan tersebut dibawanya hingga ia beranjak dewasa dengan mengatakan bahwa ibunya sudah meninggal dan tidak mengakui adik-adiknya. Walaupun, menurut Hanly, penyebab ayahnya pergi karena ayahnya selingkuh.

Sejak kecil, Bylton telah menunjukkan kepiawaiannya dalam menulis. Kelak membuat Bylton terkenal, sejak ia berjuang keras memasukkan karya tulisnya ke sejumlah penerbit. Ya, penerbit zaman dulu tidak sebanyak sekarang, apalagi self publishing. Ketika sebuah penerbit menerima karya Blyton, bertemulah ia dengan jodohnya bernama Mayor Hugh Pollock. Dan dikaruniai dua putri, Gillian Gillian Mary Baverstock (15 Juli 1931-24 Juni 2007) dan Imogen Mary Smallwood (lahir 27 Oktober 1935).

Semakin lama Blyton semakin terkenal. Buku demi buku dilahirkannya. Beberapa di antaranya, yaitu: The Famous Five series, The Adventure series, The Noddy books, The Secret Seven series, The Malory Towers series, The St. Clare's series,  The Wishing-Chair series, The Magic Faraway Tree series, The Barney Mystery series, The Circus series, The Five Find-Outers, The Mistletoe Farm series, The Naughtiest Girl series, dan masih banyak lagi lainnya.

"Teman-teman kecilnya" pun semakin banyak. Blyton memberikan tempat untuk mereka sementara dua putrinya yang juga tumbuh tidak mendapat tempat di hatinya. Berlawanan sekali.

Dalam sebuah film biografinya yang berjudul "Enid" (diproduksi BBC tahun 2009), diceritakan pernah suatu sore Blyton mengundang sejumlah anak ke rumahnya untuk minum teh. Mereka bersenang-senang dan tertawa-tawa, sementara Gillian dan Imogen duduk diam di tangga. Blyton malah menyuruh pengasuh untuk “menyingkirkan” mereka berdua ke kamarnya di lantai atas. Blyton tak pernah ada waktu untuk kedua putrinya.

Saat perang pecah dan Pollock kembali ke medan perang, Blyton tidak mempedulikannya. Yang ada di dalam kepalanya hanyalah mengetik, mengetik, mengetik, dan mengetik. Tidak ada hal lain. Saat ada peristiwa yang mengecewakan dalam hidup, ia memilih lari ke "dunianya" sendiri. Sambil terus berselingkuh. Ia mengubur diri disana.

Satu perselingkuhan tak tertahankan dengan dokter gigi bernama Kenneth Darrell Waters, membuat Blyton memutuskan bercerai dari Pollock. Awalnya, Pollock tidak mau. Tapi, Blyton berjanji akan tetap mengizinkannya menemui kedua putrinya, membuat Pollock mengalah. Sayang, Blyton mengingkari janji tersebut. Setelah menikah dengan Waters, Blyton mengirim kedua putrinya ke sekolah asmara supaya tidak ada yang mengganggunya lagi.

Itulah sekelumit sosok Enid Blyton merupakan pribadi yang penuh dengan sisi gelap. Ya, ia rela menjauhkan diri dari anak-anaknya dan suami pertamanya. Rela berselingkuh dan menyingkirkan seseorang yang dianggap menjegalnya. Inilah sisi lain dari Enid Blyton si pengarang cerita anak itu. Yang bukunya berjudul Lima Sekawan dibaca jutaan anak di seluruh dunia. Walaupun, terlepas dari semua itu, sebagai seorang penulis, Blyton sungguhlah menakjubkan.

4 $type={blogger}:

  1. Wah ternyata ada sisi yang dalam dirinya yang membuat saya bergidik

    Salam

    BalasHapus
  2. hemmm...sisi gelap yg ada pada setiap cerita hidup....sip bang ulasannya

    BalasHapus
  3. @Marchia >> pekerjaan memang bisa membuat seseorang jauh dari orang terdekat.

    @farhan >> memang setiap manusia memiliki sisi gelap masing-masing. :)

    BalasHapus
  4. terima kasih banyak sudah berkenan mengabulkan request saya, kakak admin :)
    hampir tidak percaya baca artikel di atas. penulis cerita anak, yang tidak menyayangi anaknya sendiri, tetapi bisa menyenangkan anak-anak seluruh dunia (termasuk saya dulu) hingga kini. hmm, dalam diri setiap orang mempunyai sisi gelap yang tak disangka, ternyata.
    thanks a lot!

    BalasHapus