Dongeng fabel anak Indonesia – Musim dingin tiba. Seluruh penghuni hutan mencari tempat untuk menaungi mereka dari rasa dingin. Tapi sekawanan monyet justru mendekati pohon ketapang hutan (terminalia copelandii elmer) untuk mengambili buah-buahnya yang berjatuhan dan menumpuknya jadi satu. Kemudian, mereka mengelilinginya dan meniup-niup buah-buah ketapang itu.
Burung Beo yang hinggap di salah satu cabang pohon ketapang hutan heran dengan apa yang dilakukan sekawanan monyet liar tersebut. Untuk mengatasi rasa penasarannya, ia pun bertanya, “Hei monyet-monyet, apa yang sedang kalian lakukan?”
Salah satu dari kawanan monyet itu menjawab, “Kami ingin membuat api! Ini musim dingin kawan!”
![]() |
Ilustrasi fabel Indonesia dongeng: “Burung Beo dan Sekawanan Monyet”. Credit: istimewa. |
Burung Beo mengernyitkan dahinya untuk berpikir. Sesaat kemudian, ia tertawa terbahak-bahak. Sebuah pertanyaan menyembul di benaknya: 'Apakah para monyet itu tidak tahu bagaimana cara membuat api?'
Karena apa yang dilakukan para monyet itu bertentangan dengan apa yang diketahuinya, Burung Beo mengatakan, “Kawan, api takkan tercipta hanya karena kalian meniup-niup buah ketapang hutan.” Para monyet tidak menggubris apa yang Burung Beo katakan. Mereka tetap asik meniup tumpukan buah ketapang hutan.
Tidak mendapat respons yang baik membuat Burung Beo mengatakan sekali lagi apa yang dikatakannya tadi. Tetap saja para monyet tidak menggubrisnya, seolah-olah kuping mereka hanyalah hiasan saja di kepala. Untuk itu, Burung Beo turun menghampiri kawanan monyet. Ia berseru-seru: “HEI KALIAN MONYET BODOH, API TAKKAN TERCIPTA JIKA KALIAN HANYA MENIUP KETAPANG!”
- Baca juga: “Cerita Fabel tentang Kelinci dan Burung Hantu”.
Seruan Burung Beo efektif. Terbukti kepala para monyet menengok semua ke arahnya. “Siapa yang kau katai bodoh, huh? Urus saja urusanmu!” kata salah seorang monyet. Burung Beo coba menjelaskan ketidaklogisan yang para monyet lakukan. Tapi belum selesai ia bicara salah seorang monyet melemparnya dengan buah ketapang hutan dan tepat mengenai kepalanya.
Kepala Burung Beo benjol. Ia marah, tapi tidak mungkin ia melawan semua monyet bersama-sama. Ia pun memilih pergi meninggalkan kawanan monyet bodoh itu.
Pesan yang Ceritanakecil.com ingin disampaikan dari cerita fabel indonesia terbaru berjudul “Burung Beo dan Sekawanan Monyet” ini adalah jangan sesekali memberikan masukan kalau tidak diminta, takutnya nanti disalah-sangkahi oleh orang yang diberi masukan.
Kalian bisa membaca fabel lainnya di Kumpulan Cerita Fabel. Jangan lupa ya! (Cerita Anak Kecil)
0 $type={blogger}:
Posting Komentar