Blog tentang cerita dongeng anak-anak, cerita pendek (cerpen) remaja - dewasa, dan penulis cerita terkemuka di dunia.

Sabtu, 30 Juli 2016

Petani dan Anak-anaknya

Ada seorang petani tua yang tengah sekarat. Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, ia ingin menyerahkan semua kebun anggur yang dimilikinya pada tiga anaknya. Ia berharap ketiga anaknya melanjutkan perkebunan anggur miliknya, meskipun ia tahu kalau tak seorang pun dari anaknya tertarik melakukannya. Karena itu, ia pun bersiasat.

The Farmer and His Sons story dan terjemahannya dari cerita fabel Aesop.

Petani tua dikeliling ketiga anaknya. Ia mengatakan jika seluruh kebun anggurnya akan dibagi rata untuk mereka semua, dan berpesan supaya mereka bekerja sama dalam menggarapnya. “Oiya, ada satu hal yang lupa kusampaikan kepada kalian,“ kata petani, “Di salah satu kebun anggur itu aku telah menyembunyikan harta yang sangat berlimpah.“

Tidak lama setelah itu, akhirnya petani tua meninggal dunia. Kebun anggur miliknya pun dibagi rata ke tiga anaknya.

Setelah pembagian, ketiga anak petani pun berkumpul. Mereka berdiskusi tentang bagaimana cara mengambil harta yang disebutkan oleh papa mereka sebelum meninggal. Hasil rundingan itu membuat mereka bertiga menyepakati satu hal: mereka akan bekerja sama dalam mendapatkan harta tersebut. Jika sudah dapat, mereka akan membagi harta itu secara adil.

Singkat cerita, mereka pun mulai mencangkuli lahan dari kebun-kebun anggur satu per satu. Sayangnya, begitu semua lahan selesai digarap, mereka tak menemukan harta apapun seperti kata-kata terakhir petani.

“Bagaimana ini? Kita telah bekerja keras, tapi tak ada harta apapun,“ ucap si sulung.

“Ayah membohongi kita!“ kata yang lainnya, “Ayah, apa kau sedang tertawa terbahak-bahak di surga sana?“

Di tengah kekesalan mereka, tiba-tiba si bungsu nyeletuk, “Hei, kakak-kakakku, lihatlah!“ Ia memandangi kebun-kebun anggur yang sudah selesai dicangkuli. “Mungkin maksud ayah adalah kita harus bekerja sama untuk melanjutkan kebun anggur miliknya.“

Mereka bertiga mengamati kebun-kebun anggur tersebut, dan akhirnya mengerti. Lalu, ketiga anak petani pun mulai menanami kebun anggur itu dengan bibit-bibit anggur dengan kualitas terbaik. Dalam beberapa bulan ke depan, kebun anggur itu menghasilkan berpuluh-puluh ton anggur segar yang siap dipasarkan.

Selalu ada hal lain yang bisa dilihat dari segala sesuatu.

Cerita fabel ini dialihbahasakan dan diceritakan ulang oleh Ceritanakecil dari The Farmer and His Sons story yang masuk ke dalam karya Aesop's Fables.

0 $type={blogger}:

Posting Komentar