Seorang pria tua memiliki dua putri yang cantik jelita. Karena sudah dewasa, keduanya menikah dengan pria pilihan mereka masing-masing.
Si sulung menikah dengan petani sayur. Si bungsu menikah dengan kuli pembuat ubin keramik.

Bertahun-tahun setelah pernikahan kedua putrinya, pria tua ini merindui mereka. Ia juga punya satu keinginan, dan berharap salah satu atau kedua putrinya bisa mewujudkannya. Untuk itu, ia mengunjungi mereka.
Pria tua mengunjungi rumah putri sulungnya. Ia bertanya mengenai kabar kehidupan putri sulungnya itu. Si sulung menjawab, "Semua hal berjalan dengan baik. Satu-satunya hal yang kuharapkan adalah hujan turun secepatnya supaya tanaman yang kami tanami bisa tumbuh subur."
Selesai mengunjungi rumah putri sulung, pria tua pergi mengunjungi rumah putri bungsunya. Ia juga bertanya tentang kabar kehidupan putri bungsunya itu. Si bungsu menjawab, "Segala sesuatunya baik-baik saja. Hanya ada satu hal yang kuinginkan, cuaca cerah secerah-cerahnya, sehingga ubin keramik yang kami produksi bisa cepat kering."
Pria tua pulang ke rumah dengan sedih. Ia bingung mengutarakan keinginannya pada kedua putrinya. Bagaimana mereka bisa mewujudkan keinginannya, sedangkan mereka sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri?
Cerita fabel pendek ini dialihbahasakan dan diceritakan ulang dari Aesop's Fables berjudul The Farmer and Two Daugthers.
Aesop
,
Dongeng Anak
,
Fabel
0 $type={blogger}:
Posting Komentar