Blog tentang cerita dongeng anak-anak, cerita pendek (cerpen) remaja - dewasa, dan penulis cerita terkemuka di dunia.

Jumat, 17 Juli 2020

Teman-teman Cecil

Namaku Cecil. Umurku masih empat tahun, itu kata mama karena aku sendiri belum bisa berhitung, sih. Tapi biar mama, papa, atau om dan tante yang kerja di tempat mama dan papa bilang kalau Cecil masih kecil, tapi Cecil sudah berani lho keliling hutan sendirian.

Hutan? Waw, kesannya aku hebat sekali bisa seperti itu. Tapi mau bagaimana lagi. Rumah Cecil memang terletak di area hutan. Eh, tapi aku bukan anak Om Tarzan dan Tante Jane lho. Nah, mau tahu ceritanya?

Begini, mama dan papaku itu punya hutan wisata di Kota Batam. Namanya Hutan Mata Kucing. Whiii, serem kan namanya? Kata mama, hutan itu diberi nama Hutan Mata Kucing karena kalau malam banyak sinar-sinar kecil. Mirip, seperti mata kucing yang bisa mengeluarkan sinar kalau malam hari.

Nah, dari lahir sampai sekarang, aku tinggal di sana. Jadi aku tidak seperti kalian yang tinggal di perumahan dan punya banyak kawan. Ih sedih banget, deh.

Kalau ingin main, aku cuma bisa mengajak bermain teman-teman mama dan papa saja. Lama-lama sepertinya mereka bosan karena aku mungkin tidak seusia dengan mereka. Jadi, sering om dan tante sepertinya enggan kalau aku ajak bermain.

Ya sudah, akhirnya aku mulai kenalan dengan hewan-hewan yang dipelihara papa dan mamaku. Bermain dengan monyet, iguana, arwana, ular, sama kelinci. Padahal awalnya, takuuut... sekali lho berkenalan dengan mereka.

Misalnya dengan iguana. Badannya seperti kadal tapi lebih besar. Kalau kalian pernah tahu komodo, yah, hampir seperti itulah iguana. Wajahnya seram lagi. Eh, tapi ternyata dia tidak segalak yang aku kira pada awalnya. Malahan kata mama, iguana ini cuma makan daun-daunan. Lucu ya. Kelihatannya seram, eh, makannya cuma daun.

Nah, kalau yang ini yang paling Cecil takutin. Ular! Sampai sekarang saja Cecil cuma berani dekat ke kandang kalau dia lagi tidur. Tapi lama-lama kalau Cecil dekat pas dia tidak sedang tidur, ternyata dia diam saja kok. Mungkin karena Cecil tidak mengganggunya, ya?

Kalau yang paling lucu itu si Monyet karena dia punya kebiasaan unik. Kalau didekati cewek, kecuali Cecil, dia pasti akan marah-marah. Teman-teman bingung kan? Nggak tahu kenapa, si Monyet ini suka teriak-teriak kalau mama atau tante sedang kerja di dekat kandangnya. Tapi kalau dengan Cecil, dia baik banget. Malah pernah lho, Cecil diberi pisang yang ada di kandangnya. Tapi Cecil nggak mau. Habisnya, Cecil kan punya pisang sendiri di rumah.

Kalau bosan main sama mereka, akhirnya Cecil ganggu om dan tante yang lagi kerja. Narik baju tante yang lagi beri makan arwana di kolam. Atau ngumpetin sapu yang mau dipakai om untuk kerja.

Ih, Cecil nakal ya? Tapi mau gimana lagi. Habis kadang Cecil bosan sih main di hutan. Kecuali kalau hari Sabtu sama Minggu. Nah di hari itu Cecil bisa senang banget karena bisa kenalan dan main sama teman-teman sebesar Cecil yang lagi wisata ke Hutan Mata Kucing.

Kadang kalau Cecil bosan, Cecil jalan-jalan sendiri saja masuk hutan. Mama sih awalnya panik, takut kalau Cecil hilang. Tapi lama-lama karena Cecil selalu bisa pulang dengan selamat, mama nggak khawatir lagi.

Kalau sudah jalan-jalan, wah, rasanya hutan segitu besar kayak punya Cecil sendiri! Kalau sudah begitu Cecil ngomong sendirian. Eh, nggak juga deh. Lebih tepatnya Cecil cerita sama pohon-pohon yang ada di hutan. Biar mereka nggak kesepian kayak Cecil.

Jalan-jalan di dalam hutan itu rasanya tubuh segar banget deh. Kata mama sih karena ada oksigen yang dikeluarkan sama pohon-pohon itu. Oksigen itu apa ya? Hmm, katanya mama lagi sih, oksigen itu udara segar yang dikeluarkan pohon kalau siang hari.

Wah, kalau makin banyak pohon yang ditebang, berarti makin sedikit dong udara yang bisa dihirup sama kita. Ih, jadi sedih kalau ingat banyak orang yang suka menebang pohon. Kok mereka nggak mikir ya?

Nah, sekarang Cecil bosan nih main di hutan terus. Apalagi mama sekarang melarang Cecil main ke dalam hutan. Katanya sih, gara-gara mama sering lihat Cecil ngomong sendiri di dalam hutan. Ih, mama payah ya?

Eh, tapi barusan mama bilang lho, kalau Cecil sudah boleh sekolah. Wah, Cecil jadi senang deh. Berarti sebentar lagi Cecil bisa punya teman baru. Bisa belajar, bisa main petak umpet, pokoknya senang deh. Tahu nggak teman-teman, selama ini Cecil suka main petak umpetnya sama mama. Kalau Cecil masuk hutan dan mama cari Cecil untuk makan siang, nah ini waktu yang seru. Rasanya puas banget buat mama bingung cari Cecil. Tapi Cecil nggak mau lama-lama sembunyinya. Kasihan mama, kan kerjanya masih banyak.

Nah teman-teman, Cecil sekarang lagi mau tidur nih. Karena besok, Cecil mau sekolah dan pastinya bisa ketemu sama teman-teman baru. Ah, jadi nggak sabar ingin ketemu mereka. Tapi Cecil juga janji untuk selalu ingat sama teman-teman yang ada di hutan. Sama monyet, iguana, atau ular. Ooaah, Cecil sudah ngantuk nih!

*

Biodata penulis

Nama: Ika Maya Susanti
Blog: ikapunyaberita.wordpress.com (blog sudah dihapus)
Note: Cerpen anak ini awalnya berjudul “Bila Cecil Kehabisan Teman”.

0 $type={blogger}:

Posting Komentar