Blog tentang cerita dongeng anak-anak, cerita pendek (cerpen) remaja - dewasa, dan penulis cerita terkemuka di dunia.

Selasa, 07 September 2021

5 Macam Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi Secara Ringkas, Jelas, dan Padat

Perbedaan buku fiksi dan nonfiksi, jelaskan perbedaan cerita fiksi dan nonfiksi

Apa bapak/ibu guru kamu pernah melontarkan pertanyaan: "Jelaskan perbedaan cerita fiksi dan nonfiksi?" Saat itu, tentu saja, kamu tidak menjawabnya. Karena, belum paham tentang perbedaan kedua hal tersebut.

Nah, pada artikel kali ini, kami selaku admin blog Ceritanakecil akan memberikan penjelasan tentang perbedaan antara fiksi ataupun nonfiksi.

I. Maksud dari Pertanyaan tersebut

Sebelum memberikan penjelasan, kami hendak menegaskan bahwa kata "cerita" pada pertanyaan di atas sebaiknya diganti menjadi kata "buku". Sehingga pertanyaannya menjadi, "Jelaskan perbedaan buku fiksi dan nonfiksi".

Kenapa bisa begitu? Menurut kami, fiksi maupun nonfiksi merupakan sebuah klasifikasi untuk menggolongkan jenis karya tulis dalam bentuk buku. Karena itu, kita akan memulainya dengan menjelaskan definisi mengenai buku.

II. Definisi Buku

Mengutip dari Kompas.com (17/5/2020), buku didefinisikan sebagai hasil cetak berlembar-lembar kertas – berisi teks dan atau ilustrasi (yang jadi nilai utamanya) – dan diapit dua sampul di depan dan belakang. Sebutan orang yang menulis buku adalah pengarang / penulis, sedangkan sebutan orang yang membuat ilustrasi di dalam buku disebut ilustrator.

Buku bisa ditulis dan diilustrasikan oleh satu penulis dan satu ilustrator. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan, buku bisa ditulis dan diilustrasikan lebih dari satu orang.

Perkembangan teknologi membuat format buku juga ikut berkembang. Saat ini, kamu bisa membaca buku dalam versi cetak maupun versi digitalnya. Tergantung pihak penerbitnya merilis jenis yang mana. Hanya versi cetak saja? Hanya versi digital saja? Atau kedua-duanya?

Dengan begitu, jalur untuk mendapatkan akses buku pun juga jadi lebih beragam. Kita sekarang bisa mengakses buku di perpustakaan, toko buku, toko buku online, aplikasi penerbit buku, ebook, dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan memudahkan kamu, sebagai pembaca, buat mengakses buku.

III. Klasifikasi Buku

Buku memiliki beragam tema, seperti agama, novel, pelajaran, hiburan, dll. Namun, seperti yang sudah kami singgung di atas, buku diklasifikan menjadi dua, yaitu: fiksi dan nonfiksi. Pada pembahasan berikutnya kita akan membahas kedua hal tersebut.

A. Fiksi

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan fiksi sebagai sebuah cerita, yang didasarkan pada khayalan, rekaan, dan tidak berdasar pada kenyataan. Sedangkan Kiddle, Kompas (17/5/2020), menyebutkan bahwa fiksi diambil dari bahasa Latin, yakni kata "fictum" yang punya arti: diciptakan.

Dengan demikian, buku fiksi bisa diartikan sebagai buku cerita yang sama sekali tidak pernah terjadi dalam kehidupan nyata. Penulis buku fiksi memang bisa mengambil cuplikan-cuplikan cerita dari sejarah, fakta, maupun teori keilmuan. Tapi hasil akhirnya tetaplah berupa khayalan (imajinasi) si penulis.

Kalaupun ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, tapi dialog ataupun adegannya berbeda. Buku cerita fiksi memiliki tujuan untuk menghibur pembaca.

Contoh buku fiksi adalah semua jenis novel, komik, puisi, dan sebagainya.

B. Nonfiksi

Sebaliknya dari fiksi, buku nonfiksi adalah buku yang tidak memiliki sifat fiksi. KBBI mendefinisikannya sebagai buku yang didasarkan pada fakta dan kenyataan.

Contoh buku nonfiksi adalah kamus, resep masakan, teori keilmuan, skripsi, jurnal, pidato, dll.

IV. Konklusi

Berdasarkan penjelasan yang sudah paparkan di atas, mari kami ringkas mengenai perbedaan fiksi dan nonfiksi. Sedikitnya, ada 5 perbedaan cerita fiksi dan nonfiksi yang bisa disebutkan, antara lain:

A. Fiksi

  1. Subjektif 
  2. Menonjolkan perspektif berbeda, bisa dari penulisnya atau tokoh-tokoh di dalam ceritanya 
  3. Fokusnya pada sisi dalam (dari karakter) 
  4. Berdasarkan khayalan / imajinasi penulis 
  5. Kerap menggunakan kejadian yang masih hangat / terkini

B. Nonfiksi

  1. Objektif 
  2. Menonjolkan perspektif penulisnya 
  3. Fokusnya pada sisi luar (dari penulis) 
  4. Berdasarkan fakta / kenyataan yang ada 
  5. Kalau didasarkan dari khayalan hasilnya tidak valid

Demikianlah penjelasan mengenai perbedaan antara buku fiksi dan nonfiksi. Jadi, kalau nanti mendapat pertanyaan mengenai hal ini lagi, kamu bisa memberikan jawabannya secara gamblang ya. Terimakasih sudah membaca!

0 $type={blogger}:

Posting Komentar