Blog tentang cerita dongeng anak-anak, cerita pendek (cerpen) remaja - dewasa, dan penulis cerita terkemuka di dunia.

Kamis, 17 Februari 2022

Cerita Dongeng Stone Soup (Sup Batu)

Seorang musafir singgah di sebuah desa. Dia berjalan tertatih-tatih. Perutnya sangat lapar, karena dia belum makan seharian. Bekal makanan dan uangnya sudah habis.

Dia coba meminta makanan pada penduduk desa. Tapi tidak satupun penduduk desa yang berkenan memberi. Itu karena mereka sedang berhemat. Musim paceklik telah tiba. Mereka menyimpan makanan untuk diri sendiri.

“Kemana aku harus meminta makanan?” gumam musafir pada diri sendiri.

Krucuk... krucuk... krucuk... terdengar bunyi perut musafir.

Dia kemudian singgah di bawah pohon. Tak jauh dari tempatnya, dia melihat sebuah kuali besar. Ada ide yang terbersit di benaknya, yaitu membuat sup berbahan batu.

Dia pun mencari air dan membuat api unggun dari ranting-ranting pohon yang berserakan. Selanjutnya, dia mengambil batu kali dan memasukkannya ke dalam kuali.

Ketika air di dalam kuali mulai panas, seorang laki-laki penduduk desa muncul dan bertanya pada musafir, “Hey, apa yang kamu lakukan?”

“Oh, ini aku sedang membuat sup batu yang enak,” sahut musafir.

Laki-laki itu mengernyitkan dahi. “Sejak kapan batu bisa dijadikan bahan membuat sup?”

“Sejak sekarang,” kata musafir, lalu mencicip air yang mulai panas di kuali. “Sepertinya akan lebih enak jika ada kentang,” ucap musafir lagi, “Apakah Anda memiliki kentang?”

Laki-laki itu mengangguk. Musafir meminta laki-laki itu untuk membawanya. “Jika kubawa, apakah aku boleh meminta sup batu itu?”

“Tentu saja!” Laki-laki itu pun pulang ke rumah untuk mengambil kentang. Saat hendak datang lagi, dia bertemu tetangganya.

“Mau kemana kamu?”

“Aku ingin ke tempat musafir. Dia bilang sedang membuat sup batu yang enak.”

“Sup batu?”

“Ya. Penasaran? Yuk ikut aku.”

Kedua orang itu mendatangi musafir. Laki-laki yang membawa kentang menyerahkan kentangnya pada musafir. Dengan cepat, musafir mengupas, mencuci, dan memotong kentang. Lalu, dia memasukkannya ke dalam kuali dan mencicipinya lagi.

“Sudah enak,” katanya, “Tapi, sup ini akan lebih enak lagi jika ada wortelnya.”

“Anda memiliki wortel?” tanya musafir pada laki-laki kedua. Laki-laki kedua mengangguk. Dia pulang ke rumah dan bertemu tetangga yang lain lagi.

Begitulah cerita tentang pembuatan sup batu mulai diketahui para penduduk lainnya dari mulut ke mulut. Demi bisa mencicipi sup aneh itu, mereka rela membawakan bahan-bahan tambahan. Seperti bawang merah, bawang putih, buncis, kol, daun bawang, bahkan daging, dan berbagai bahan tambahan lainnya.

Setelah semua itu terkumpul, sup batu buatan musafir akhirnya selesai. Dia pun membagi-bagikan sup buatannya pada penduduk yang telah membantunya. Dan hari itu semua orang bersuka cita.

0 $type={blogger}:

Posting Komentar